Rabu, 15 Agustus 2012

Selamat Idul Fitri 1433 H


Sebulan penuh kita jalankan ibadah saum ...
Bersabar, menahan nafsu, makan, minum...
Berusaha melawan semuanya...

Hari yang dinanti kan datang
Hari besar umat muslim
Hari Kemenangan yang penuh fitrah

Hari Raya Idul Fitri
Kita berbagi, saling memafkan
memulai yang baru, dengan hati suci bersih

Minal Aidin Wal Faizin
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Selamat Hari Raya Idul Fitri
1 Syawal 1433 H - 2012 Masehi

Dirgahayu Republik Tercinta


Merdeka... Merdeka... Merdeka...
Demikian kira-kira pekik disuarakan ketika perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia sudah mencapai 67 Tahun (1945 – 2012), apakah seperti diharapkan para pendiri bangsa, pejuang yang telah merelakan harta benda serta jiwa dan raganya untuk mencapai Indonesia merdeka.
 
Sebagai bahan renungan, berikut beberapa petikan tulisan dan pidato IR Soekarno proklamator, Pemimpin Besar Revolusi yang juga Presiden pertama Republik Indonesia. “Indonesia Merdeka hanyalah suatu jembatan walaupun jembatan emas di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia sama ratap sama tangis”. Bung Karno [Mencapai Indonesia Merdeka, 1933]

“Tidak seorang yang menghitung-hitung : “Berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya.” [Pidato HUT Proklamasi, 1956]
 
“Kemerdekaan untuk merdeka. Kemerdekaan berarti mengakhiri untuk selama-lamanya penghisapan bangsa oleh bangsa, penghisapan - penghisapan yang tak langsung maupun penghisapan yang langsung”. Bung Karno (Pidato KTT Non-Blok, 1- 9 -1961)
 
“Tetapi kecuali daripada itu, maka peristiwa menjadi merdekanya sesuatu bangsa yang tadinya dijajah oleh imperialisme bangsa lain, merdeka, betul-betul merdeka, dan bukan merdeka boneka”.
(Kepada bangsaku hlm. 375)

"Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi budak".

"Kalau bangsa bangsa yang hidup di padang pasir yang kering dan tandus bisa memecahkan persoalan ekonominya kenapa kita tidak? Kenapa tidak? Coba pikirkan !
1.   Kekayaan alam kita yang sudah digali dan yang belum digali, adalah melimpah-limpah.
2.   Tenaga kerja pun melimpah-limpah, di mana kita berjiwa 100 juta manusia.
3.   Rakyat indonesia sangat rajin, dan memiliki ketrampilan yang sangat besar, Ini diakui oleh semua orang di luar negeri.
4.   Rakyat memiliki jiwa Gotong-royong, dan ini dapat dipakai sebagai dasar untuk mengumpulkan Funds and forces.
5.    Ambisi daya cipta Bangsa Indonesia sangat tinggi di bidang politik tinggi, di bidang sosial tinggi, di bidang kebudayaan tinggi, tentunya juga di bidang ekonomi dean perdagangan.
6.  Tradisi Bangsa lndonesia bukan tradisi, "tempe". Kita di zaman purba pernah menguasai perdagangan di seluruh Asia Tenggara, pernah mengarungi lautan untuk berdagang sampai ke Arabia atau Afrika atau Tiongkok.
 
"Dan sejarah akan menulis: di sana di antara benua Asia dan Australia, antara Lautan Teduh dan Lautan Indonesia, adalah hidup satu bangsa yang mula-mula mencoba untuk kembali hidup sebagai bangsa, tetapi akhirnya kembali menjadi satu kuli di antara bangsa-bangsa kembali menjadi : een natie van koelies, en een kolie onder de naties. Maha Besarlah Tuhan yang membuat kita sadar kembali sebelum kasip" Bung Karno. [Pidato HUT Proklamasi, 1963]

Janganlah kita lupakan demi tujuan kita, bahwa para pemimpin berasal dari rakyat dan bukan berada diatas rakyat. [Bung Karno penyambung lidah rakyat, hlm. 69]

Selasa, 14 Agustus 2012

Sejarah Pramuka

Trisatya :
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
Menepati Dasadarma

Dasa dharma Pramuka
Pramuka itu:
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan ksatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja;
8. Disiplin, berani, dan setia;
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya;
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

14 Agustus HUT Pramuka
Kelahiran Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :    Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA.
Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gerakan_Pramuka_Indonesia





Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku Ku Dharmakan
Dharmaku Ku Bhaktikan
Agar Jaya Indonesia
Indonesia Tanah Airku
Kami jadi pandumu

Kamis, 09 Agustus 2012

Usai Tarling Lakukan Pelayanan E KTP

Kecamatan Bulango Timur merupakan wilayah yang dikunjungi rombongan Tarawih Keliling (Tarling) yang dipimpin langsung Plt Bupati Bone Bolango H Hamim Pou SKom MH. Selain menyerahkan bantuan pembangunan masjid al mujahidin, Plt Bupati Hamim Pou juga memanfaatkan pertemuan dengan masyarakat tersebut untuk menyampaikan program pemerintah. Usai pelaksanaan Tarling, Plt Bupati Hamim Pou masih melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan perekaman data pelayanan E KTP yang dilakukan pihak Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Kabupaten Bone Bolango.
Menurut Plt Bupati Hamim Pou, perekaman data E KTP di Kabupaten Bone Bolango sudah mencapai 91-93 persen. PemkabBone Bolango menaruh perhatian serius terhadap program E KTP. "Program E KTP ini, tidak bisa diabaikan," tegas Plt Bupati Hamim Pou sembari menjelaskan dengan E KTP ini sangat membantu masyarakat.
Dikatakan Plt Bupati Hamim Pou, diperkirakan akhir Agustus atau paling lambat pertengahan September 2012 perekaman data E KTP di Kbaupaten Bone Bolango sudah seratus persen. ***

Masyarakat Tuloa Butuh Jembatan

Masyarakat Desa Tuloa Kecamatan Bulango Utara mengaspirasikan perbaikan jembatan gantung yang merupakan sarana penunjang menuju ke desa tersebut. Aspirasi itu disampaikan warga langsung kepada Pelaksana Tugas Bupati Bone Bolango H Hamim Pou SKom MH ketika bersilaturahim dengan wargan sekaligus menggelar buka bersama (Bukber) di Masjid  As Sabirin Desa Tuloa Kecamatan Bulango Utara Jumat (3/8).
Plt Bupati Hamim Pou mengakui, betapa pentingnya jembatan tersebut bagi masyarakat Desa Tuloa. "Kami harus jalan kaki menuju Desa Tuloa," aku Plt Bupati Hamim Pou dan menjelaskan, keberadaan jembatan sangat membantu untuk akses transportasi sekaligus untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Plt Bupati Hamim Pou mengungkapkan beberapa upaya akan dilakukan pemerintah daerah dalam menyikapi aspirasi masyarakat tersebut diantaranya, menganggarkan pada APBD Kabupaten Bone Bolango. "Kalau melalui cara ini, kita hanya bisa mengganti alas papan jembatan," ungkap Plt Bupati Hamim Pou dan menuturkan, diharapkan pekerjaan pembuatan jembatan permanen yang diharapkan masyarakat Desa Tuloa itu akan mendapat perhatian dari pemerintah Provinsi Gorontalo.
"Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, mengharapkan bantuan pemerintah Provinsi Gorontalo dalam membangun jembatan sebagaiu pengganti jembatan gantung di Desa Tuloa Kecamatan Bulango Utara," papar Plt Bupati Hamim Pou dan menambahkan upaya lain yang akan dilakukan Pemkab Bone Bolango adalah mengusulkan program pembangunan jembatan permanen yang diperkirakan akan menghabiskan anggaran 4-5 miliar rupiah itu ke kementerian pekerjaan umum Republik Indonesia. ***

Rp 22 Ribu Zakat Fitrah di Bone Bolango

Zakat fitrah tahun 1433 H atau 2012 masehi di Kabupaten Bone Bolango ditetapkan sebesar 22 Ribu Rupiah. Penetapan besaran zakat fitra itu melalui pembahasan yang diikuti hadiri oleh Khadi Bone Bolango KH Aldes Ilahude, Para Camat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat. Rapat yang dipimpin Sekda Drs Syukri J Botutihe MSi itu berlangsung Selasa (31/7) di ruang rapat bupati.
Sekda Syukri Botutihe mengatakan, Pemkab Bone Bolango dalam menetapkan besaran zakat fitrah, senantiasa dibahas bersama dengan berbagai elemen masyarakat terkait. "Apa yang disepakati dalam rapat yang menghadirkan berbagai elemen masyarakat, itu yang akan ditetapkan oleh pemerintah," kata Sekda Syukri Botutihe dan manambahkan, proses penetapan besaran zakat fitrah ini perlu diketahui masyarakat luas. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari jangan sampai ada anggapan di masyarakat bahwa besarnya zakat fitrah itu besaran zakat fitrah hanya ditetapkan secara sepihak oleh pemerintah.
Sekda Syukri Botutihe mengatakan pula, penetapan besaran zakat fitrah itu sendiri menggunakan beberapa indikator. Diantaranya adalah harga bahan kebutuhan pokok. "Besaran zakat fitrah ditetapkan sesuai dengan nilai beli dan nilai jual di masyarakat Bone Bolango," ungkap Sekda Syukri Botutihe dan menginstruksikan kepada para camat dan kepala desa untuk mengumumkan hasil penetapan besaran zakat fitrah ini kepada masyarakat. ***

Wujudkan Birokrasi Bebas dari Narkoba

Kabupaten Bone Bolango berupaya keras untuk mewujudkan target Pemerintah Republik Indonesia tahun 2015 bebas dari bahaya Narkoba. Penegasan itu diungkapkan Sekretaris Daerah Drs H Syukri J Botutihe MSi ketika membuka kegiatan advokasi implementasi Inpres nomor 12 Tahun 2011 yang dilaksanakan Badan Narkotika Nasionak Kabupaten Bone Bolango Senin (9/7).
Sekda Syukri Botutihe mengatakan, kegiatan penyuluhan atau advokasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba itu sangat penting. "Bukan saja dilingkungan Pegawai Negeri Sipil. namun juga diharapkan dapat dilaksanakan di masyarakat umum," ungkap Sekda Syukri Botutihe dan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango bertekad untuk mewujudkan birokrasi di daerah ini bebas dari penyalahgunaan narkoba.
Kepada peserta, Sekda Syukri Botutihe mengharapkan, agar setelah memperoleh pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba agar dapat memensosialisasikan kepada orang lain. "Minimal di kalangan keluarga sendiri selanjutnya di lingkungan masyarakat tempat domisili," harap Sekda Syukri Botutihe dan menambahkan, program dan target pemerintah tidak akan terwujud jika tidak didukung oleh masyarakat. Olehnya, pencegahan penyalahgunaan narkoba diupayakan dimulai dari diri sendiri dan kalangan keluarga.
Menurut Kepala BNN Kabupaten Bone Bolango dr Reni Ibrahim, kegiatan advokasi tersebut akan dilaksanakan di sejumlah satuan kerja perangkat daerah. "Dimulai dari SKPD yang jumlah pegawainya terbilang besar," kata Kepala BNN Kabupaten Bone Bolango dr Reni Ibrahim sembari mengutarakan, uapaya untuk mewujudkan birokrat Bone Bolango bebas dari penyalahgunaan Narkoba pelaksanaa advokasi dimulai di Dinas Pekerjaan Umum. ***